Ojo lali marang jati diri, tumut bangun raharjaning nagari, tansah amarsudi, pamrihing dimen lestari. Jangan lupa terhadap jati diri, ikut membangun kesejahteraan negara, senantiasa berupaya, agar mendapatkan kelestarian. Itulah kurang lebih syair dalam lelagon campurmanis yang patut kita teladani bersama.
- Kutut Manggung
- Campurmanis
- Ayun Ayun Gobyog
- Sinom Parijatha
- Sinom Rujak Jeruk
- Pangkur Ngrenas
- Gobyog – Pancerana – Marikangen
Ini adalah album langgam jawa Kenyo Bali dari Waldjinah. Lagu-lagu dolanan seperti jamuran, kidang talun numpak sepur, lindri dlnya, mengingatkan tatkala waktu kanak-kanak tempo doeloe.
- Kenyo Bali
- Lagu Dolanan (jamuran, mplek2 ketepu, welingku, kidang talun, lindri, numpak sepur, cublak2 suweng)
- Gendhulak-Gendhulik
- Endahing Wanita
- Bawa Wirangrong – Enthik-Enthik
- Bawa Pocung – Kembang Pring
- Bawa Nyamat Mas – Tape Ayu
Beberapa keroncong langgam jawa dari Waldjinah rekaman lokananta (album tjiu gambar manuk, walang kekek, djangkrik genggong, putri gunung dan kembang katjang).
lbum Walang Kekek
- Rahaju
- Nemahi
- Rara Mendut
Album Djangkrik Genggong
- Asmara Tjitra
- Badjing Luntjat
- Emplek Emplek Ketepu
- Djandji Rukun
- Wedang Ronde
Sang Maestro Keroncong Gesang Martohartono sangat membumi dengan lagunya
Bengawan Solo. Musik keroncong dari Gesang tidak begitu sulit untuk didapatkannya, akan tetapi yang satu ini Gesang bersama Dewi Asty membawakan irama campursari yang berbeda dengan campursari pada umumnya. Di usia 80-an dengan suara yang jauh berbeda dengan tatkala menyanyikan Bengawan Solo, sang Maestro tetap bersemangat melantunkan suaranya.
Inilah beberapa irama campursari oleh Gesang yang gemar akan piaraan burung, dan suara Dewi Asty dengan nuansa dangdutnya.
- Kenya Sala
- Sandang Pangan
- Payungan
- Ali Ali
